Jumat, 11 November 2016

Mengenal ICT Literacy


Apa itu ICT literacy ?






  •  Pengertian ICT Literacy

E-Literacy, atau yang biasa kita kenal dengan nama ICT Literacy mempunyai tujuan yang sama dalam penggunaan teknologi informasi sebagai alat untuk berkomunikasi dan menemukan kembali informasi. ICT Literacy itu sendiri di artikan sebagai kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi atau bisa juga digambarkan sebagai kemampuan individu atau institusi yang sangat penting agar berhasil dalam mengikuti suatu era modern, yang telah memakai alat - alat pada fasilitas elektronik. 




  •  Aspek Integrasi & Aplikasi

Adapun 5 aspek yang terkait dengan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitive dan teknis, diantara nya :
- Access (Akses) : Mengetahui bagaimana cara untuk mengumpulkan dan mendapatkan informasi. 
- Manage (Mengelola) : Menerapkan skema klasifikasi atau organisasi 
Integrate (Mengintegrasikan) : Meinterpretasikan dan menggambar ulang informasi. hal ini termasuk dalam membuat ringkasan, membandingkan, dan menandai. 
- Evalute ( Meng evaluasi kan) : Memutuskan tentang kualitas, ketertarikan, kegunaan, atau efisiensi dan informasi. 
- Create (Menciptakan) : Menciptakan Informasi baru dengan cara mengadopsi, menerapkan, mendesain, membuat atau menulis informasi.


Aspek aspek tersebut terintegasi dalam kemampuan yang bersifat kognitive (teori) sebagai kemampuan dasar yang kita butuhkan setiap saat seperti sekolah atau tempat kita bekerja.
Secara mudah, teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim kepada penerima informasi tersebut. Proses nya pun lebih cepta, lebih luas, dan lebih lama penyimpanan nya. 



  •  Proses & Manajemen ICT Literacy di Sekolah/Kampus

untuk mendukung proses integrasi ICT Literacy di dalam mata kuliah tersebut, maka manajemen tersebut harus memahami 9 prinsip integrasi ICT Literacy, diantara nya : 
1. Aktif, memungkinkan siswa/i dapat berperan aktif oleh adanya proses pembelajaran yang menarik dan bermakna 
2. Konstruktif, memungkinkan siswa/i dapat saling berbagi pendapat dan ilmu baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keingintahuan dan kerguan tersebut. 
3. Kaloboratif, memungkinkan siswa/i dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerja sama, berbagi ide, saran, atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompok nya. 
4. Antusiastik, memungkinkan siswa dapat aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 
5. Dialogis, memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun di luar sekolah. 
6. Konteksual, memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (Real World) melalui pendekatan "Problem Based" atau "Case Based Learning" 
7. Reflektif, memungkinkan siswa dapat dapat menyadari apa yang telah dipelajari serta merenungkan apa yang sudah di pelajarinya sebagai  bagian dari proses belajar itu sendiri. 
8. Multisensory, memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (Multisensory). baik audio, visual, maupun kinestesik. 
9. High Order Thinking Skills Training, memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll. serta secara tidak langsung juga meningkatkan ICT (Media Literacy).




  •  Konsep Tentang ICT Literacy

ICT Literacy berawal dari abad ke-21 bentuk dari Literacy dimana penelitian dan komunikasi informasi melalui teknologi digital adalah bagian penting pada abad-abad sebelumnya (Katz, 2008:50). Pada tahun 2001, Educational Testing Service (ETS) adalah sebuah organisasi penelitian yang misinya adalah untuk memajukan kualitas dan kesetaraan dalam dunia pendidikan untuk semua orang di seluruh dunia. mengadakan sebuah forum besar internasional yang terdiri dari akademis, spesialis pengembangan dan ahli bidang komunikasi serta ahli di bidang telekomunikasi perwakilan pemerintahan dan swasta, guna mempelajari pentingnya ICT Literacy.



  • Status Sosial dan ICT



Beberapa studi telah dilakukan dalam kaitan nya dengan kehadiran ICT Literacy, dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Dalam kaitan nya dengan statussosial Schiller (1995) tentang globalisais informasi sebagai implikasi kemajuan ICT menemukan bahwa kesenjangan kelas (Class Inequality) juga telah dan akan semakin menuasai dinamika perkembangan masyarakat dan ekonomi kita di masa yag akan datang. Kelas misalnya, telah dan akan semakin menentukan siapa yang akan memperoleh seberapa banya jenis informasi macam apa beserta dengan semua konsekuensi yang ditimbulakan nya. Di dalam situasi seperti itu, hanya mereka yang berada pada lapisan atas dalam organisasi dan stuktur sosial, juga ekonomi. paling sedikit dalam jangka pendek, yang akan memperoleh keuntungan dari perkembangan masyarakat dan perkembangan teknologi informasi.sebagian besar masyarakat di dunia tidak bisa mengakses ICT, mereka tidak bisa mengakses nya karena kondisi sosial, ekonomi, atau fisik membatasi kapabilitas mereka mengakses ICT dan mendapatkan manfaat ICT. sebagian lain nya tidak bisa mengakses ICT karena memilih untuk tidak mengakses. 



  • Mobilitas Mencari Sumber ICT Literacy

Sumber belajar merupakan arena yag penting bagi peserta didik untuk mencari informasi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Sumberr belajar ini di antaranya adalah perpustakaan, toko buku, museum, kebun bintang, dan beberapa obyek wisata bersejarah seperti candi, benda purbakala, dan situs-situs sejarah lain nya. Sejak hadirnya ICT, menjadi semakin bespot area itu menambah peluang bgi mahasiswadalam mencari informasi akademik.Hasil studi Pujiriyanto (2007) menunjukan adanya hubungan yang relatif signifikan antara murid yang memiliki mobilitas mencari sumber dengan pemanfaatan ICT secara produktif dimana cenderung ICT dimanfaatkan untuk mencari informasi berbasis akademik. Sementara murid yang tidak memiliki sarana penunjang ICT seperti komputer pribadi di rumah, atau konektifitas dan aksebilitas ke jaringan internet nya rendah cenderung lebih menonjolkan aspek rekreatif dan relatif rendah mobilitas nya (fisik dan non fisik) dalam mecari sumber belajar. 



  • Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)

TIK adalah payung besar terminologi yang mencapuk seluhruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencaku dua aspek. yaitu  
- Teknologi Informasi 
- Terknologi Komunikasi. 

  • Teknologi Informasi
Meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
  • Teknologi Komunikasi
adalah sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke yang lain nya.
Oleh karena itu, teknologi informasi dan komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas. yaitu segala kegiatan yang terkait dengan proses, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat lunak maupun keras) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke 20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke 21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuh 



Sumber :
http://digilib.unila.ac.id/5257/16/BAB%20II.pdf
https://id.scribd.com/mobile/doc/314216369/Laporan-Penelitian-Analisis-Jalur-Melek-ICT
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar